Hal yang Perlu Bunda Perhatikan
Saat Bunda membiarkan Si Kecil bermain sendiri, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan, yaitu:
Hal pertama yang perlu Bunda lakukan adalah memastikan lingkungan tempat bermain Si Kecil bebas dari peralatan listrik, benda tajam, atau barang-barang lain yang bisa membahayakannya.
Selain itu, lapisi dinding dan lantai dengan benda yang empuk, seperti busa, guna mencegah anak terluka seandainya ia terjatuh.
Membiarkan Si Kecil bermain sendiri bukan berarti Bunda tidak mengawasinya sama sekali, lho. Jika usia Si Kecil masih di bawah 1 tahun, Bunda disarankan untuk tetap mengawasinya dari jarak yang tidak terlalu jauh dan mengajaknya berbicara setiap beberapa menit. Hal ini bermanfaat untuk memberikan Si Kecil rasa aman.
Seiring dengan pertambahan usianya, Bunda boleh meninggalkannya bermain sendiri dalam jangka waktu singkat. Namun, jangan lupa untuk selalu mengawasinya dari kejauhan, agar Si Kecil tetap aman.
Bermain sendiri bisa membawa banyak dampak positif untuk anak. Akan tetapi, tetap berikan Si Kecil waktu bermain bersama Bunda, Ayah, atau dengan teman-teman sebayanya, ya.
Anak yang dibiasakan bermain sendiri memang bisa lebih mandiri. Meski begitu, jika Si Kecil sudah memasuki usia 3–5 tahun dan dia tetap asik bermain sendiri atau bahkan tidak peduli dan menolak untuk bermain dengan teman sebayanya, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter atau psikolog anak.
Let’s watch this show on the app!
Scan this QR to download the Vidio app.
Berbagai Manfaat Bermain Sendiri untuk Anak
Bunda sudah bisa biasakan Si Kecil main sendiri saat ia berusia 6 bulan. Bunda bisa mulai dengan durasi singkat terlebih dahulu, kemudian perlahan-lahan tambah durasi bermainnya. Umumnya, pada usia 1 tahun, ia bisa bermain sendiri dengan durasi 5–8 menit dan bertambah menjadi 10 menit ketika usianya di atas 2 tahun.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh anak dengan bermain sendiri adalah:
Selain bermanfaat untuk Si Kecil, Bunda juga jadi bisa beristirahat sejenak atau melakukan pekerjaaan lainnya saat Si Kecil bermain sendiri. Namun, ingat untuk tetap mengawasinya ya, Bun.
Mempersiapkan diri anak untuk sekolah
Anak-anak umumnya menganggap orangtua sebagai teman utama mereka. Hal ini bisa membuat anak lebih sulit terbuka kepada orang lain.
Dengan membiarkan anak bermain sendiri, ia akan mulai belajar menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga ia bisa lebih mudah merasa nyaman saat berada di lingkungan baru.
Contohnya, saat anak pertama kali masuk sekolah, ia tidak akan kesepian saat Anda harus meninggalkan ia sendirian di sekolah. Sebaliknya, anak akan lebih berani untuk berinteraksi dengan orang lain, terutama teman-teman barunya.
Sering tidak cocok dengan teman sebaya
Interaksi sosial yang dilakukan oleh setiap orang memang pada dasarnya sudah dimulai sejak kecil, bahkan pada saat masih anak-anak sekali pun. Hal inilah yang tentu saja akan menentukan cara anak dalam berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, bahkan termasuk dengan teman sebayanya sendiri.
Jika orangtua melihat bahwa anak-anaknya lebih senang bermain sendiri, maka bisa jadi memang anaknya tidak cocok dengan teman-teman sebayanya. Mungkin orangtua perlu mengevaluasi karakter anak atau pun teman-teman anak agar bisa mengetahui penyebab dari kebiasaan bermain sendirian yang dilakukan anak.
Memahami alasan-alasan di atas akan membantu orangtua dalam menghargai pilihan anak senang bermain sendiri. Meski begitu, orangtua juga bisa mulai memperkenalkan anak dengan dunia sosial sedikit demi sedikit agar tak benar-benar mengisolasi dirinya. Jadilah sosok terdekat yang dapat memahami perasaan anak!
Baca Juga: 5 Tips Menjaga Anak Bermain di Rumah, Jangan Lalai!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
1. Mengasah kreativitas dan imajinasinya selagi bermain
Meskipun masih dalam usia dini, si Kecil juga bisa merasa malu untuk mengeluarkan apa yang ia imajinasikan. Dengan membiarkannya main sendiri, maka si Kecil bisa bebas bereksplorasi dan mengolah imajinasi yang ia punya dengan mainannya.
2. Memberi kesempatan pada si Kecil untuk belajar mandiri
Saat ingin mengajarkan si Kecil untuk belajar mandiri, Mamy dan Papy bisa melatihnya dari membiarkan ia untuk main sendiri. Ia akan mencoba untuk melakukan segala hal yang ia perlukan seorang diri dengan usahanya. Meskipun begitu, tetap pantau dan lihat apa yang akan ia lakukan dengan benda-benda disekitarnya.
3. Melatih si Kecil untuk merasa pada dirinya sendiri
Dengan membiarkan si Kecil bermain seorang diri, maka bisa melatih si Kecil untuk belajar memahami dan mengetahui apa yang dirinya inginkan. Si Kecil juga bisa belajar untuk menenangkan diri dan mencari cara untuk membuat dirinya sendiri merasa nyaman.
4. Mengajarkan si Kecil agar lebih percaya diri
Saat si Kecil bermain sendirian, ia akan memiliki kesempatan untuk melakukan segala hal seorang diri dan dengan caranya sendiri. Saat ia melakukan kesalahan dan menemukan caranya sendiri hingga berhasil, maka akan mengasah rasa percaya akan kemampuannya sendiri.
Nah itu dia Mamy manfaatnya. Mungkin Mamy bisa sisihkan waktu saat ia bermain untuk dirinya sendiri. Biarkan ia belajar untuk memahami dan mengenal dirinya sendiri pula.
Semoga info yang Poko bagikan kali ini bisa bermanfaat yaa..
Yuk, share ke teman dan keluarga lainnya agar semakin banyak yang mengetahui tentang info ini.
• Bila ada topik yang Mamy inginkan untuk diangkat pada artikel MamyPoko yuk inbox usulan Mamy di FB MamyPoko Indonesia atau direct message di IG MamyPokoID
• Jangan lupa untuk bergabung di Pokojang Point Program untuk dapat hadiah sesuai pilihan
Menemani anak bermain memang dapat mempererat hubungan antara orang tua dengan anak. Namun, tahukah Bunda? Ternyata saat anak bermain sendiri, ada banyak manfaat yang juga bisa ia dapatkan, lho! Penasaran? Simak penjelasannya di artikel ini.
Ketika Si Kecil bermain sendiri, banyak pelajaran berharga yang bisa ia dapatkan. Bermain sendiri akan membantu anak menjadi lebih mandiri, melatih kemampuan sosialnya dalam kelompok, serta membantunya mengatasi stres.
Ibu Tetap Beri Pengawasan dari Jauh
Saat Si Kecil bermain sendiri, bukan berarti ibu jadi cuek atau lepas tangan begitu saja, ya. Sesekali perhatikan kondisi anak yang sedang bermain sendirian atau awasi dari jarak yang cukup jauh tapi memungkinkan ibu untuk tetap sigap menghampirinya ketika dibutuhkan.
Sebelum membiarkan anak bermain sendiri, ibu juga harus menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Contohnya, tidak melempar-lempar mainan atau menggunakan perabotan di dalam rumah yang tajam atau mudah rusak sebagai mainan.
Beritahu juga jika anak mengalami kesulitan, dia harus segera memanggil Ibu. Kemudian, beritahu juga anak untuk membereskan mainannya sendiri. Jika Si Kecil berhasil bermain sendiri tanpa menimbulkan masalah, menyelesaikan permainan, dan dia merapikan kembali mainannya, berilah dia pujian. Pujian akan kesuksesan akan memberi kepuasan tersendiri, sehingga nantinya ia akan termotivasi untuk selalu menjadi lebih baik.
Apabila Si Kecil memiliki kesulitan dalam bermain hingga berinteraksi dengan anak-anak seumurannya, ibu bisa berdiskusi dengan dokter ahli di Halodoc. Diskusi bisa dilakukan dengan praktis hanya melalui aplikasi Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Ibu bisa memilih komunikasi via Chat atau Voice Call/Video Call kapan pun dan di mana pun. Untuk itu, jangan ragu untuk download aplikasinya sekarang, ya!
Halodoc, Jakarta – Sebagai orangtua, ibu perlu mengajak anak bermain, sebab dunia anak adalah dunia bermain. Sesekali ibu juga perlu membiarkan si buah hati bermain sendiri, tapi tetap diawasi supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Para ahli menyarankan anak untuk free play, yaitu bermain tanpa ditemani atau diatur oleh orangtua, serta bebas dari gadget. Membiarkan anak bermain sendiri akan membantunya untuk mengasah imajinasi. Tidak hanya itu, masih banyak lagi manfaat anak bermain sendiri.
“Ini adalah jenis permainan yang membiarkan anak memakai imajinasi dan benda-benda di sekitar mereka, bisa mainan atau kardus bekas. Mereka bisa mengeksplorasi dan bersenang-senang sesuka mereka, tentu dengan batasan yang aman,” kata Liat Hughes Joshi, peneliti dan pakar perkembangan anak. Ia juga mengatakan, anak balita saat ini punya kehidupan yang sibuk. Dimulai dengan mengikuti “kelas bayi” atau ikut klub renang.
Saat anak bermain sendiri, dia mendapatkan banyak pengalaman yang berharga dan penting untuk proses tumbuh kembannya. Berikut beberapa manfaat anak bermain sendiri:
Ibu Tetap Beri Pengawasan dari Jauh
Saat Si Kecil bermain sendiri, bukan berarti ibu jadi cuek atau lepas tangan begitu saja, ya. Sesekali perhatikan kondisi anak yang sedang bermain sendirian atau awasi dari jarak yang cukup jauh tapi memungkinkan ibu untuk tetap sigap menghampirinya ketika dibutuhkan.
Sebelum membiarkan anak bermain sendiri, ibu juga harus menjelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Contohnya, tidak melempar-lempar mainan atau menggunakan perabotan di dalam rumah yang tajam atau mudah rusak sebagai mainan.
Beritahu juga jika anak mengalami kesulitan, dia harus segera memanggil Ibu. Kemudian, beritahu juga anak untuk membereskan mainannya sendiri. Jika Si Kecil berhasil bermain sendiri tanpa menimbulkan masalah, menyelesaikan permainan, dan dia merapikan kembali mainannya, berilah dia pujian. Pujian akan kesuksesan akan memberi kepuasan tersendiri, sehingga nantinya ia akan termotivasi untuk selalu menjadi lebih baik.
Apabila Si Kecil memiliki kesulitan dalam bermain hingga berinteraksi dengan anak-anak seumurannya, ibu bisa berdiskusi dengan dokter ahli di Halodoc. Diskusi bisa dilakukan dengan praktis hanya melalui aplikasi Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Ibu bisa memilih komunikasi via Chat atau Voice Call/Video Call kapan pun dan di mana pun. Untuk itu, jangan ragu untuk download aplikasinya sekarang, ya!
Halodoc, Jakarta – Sebagai orangtua, ibu perlu mengajak anak bermain, sebab dunia anak adalah dunia bermain. Sesekali ibu juga perlu membiarkan si buah hati bermain sendiri, tapi tetap diawasi supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Para ahli menyarankan anak untuk free play, yaitu bermain tanpa ditemani atau diatur oleh orangtua, serta bebas dari gadget. Membiarkan anak bermain sendiri akan membantunya untuk mengasah imajinasi. Tidak hanya itu, masih banyak lagi manfaat anak bermain sendiri.
“Ini adalah jenis permainan yang membiarkan anak memakai imajinasi dan benda-benda di sekitar mereka, bisa mainan atau kardus bekas. Mereka bisa mengeksplorasi dan bersenang-senang sesuka mereka, tentu dengan batasan yang aman,” kata Liat Hughes Joshi, peneliti dan pakar perkembangan anak. Ia juga mengatakan, anak balita saat ini punya kehidupan yang sibuk. Dimulai dengan mengikuti “kelas bayi” atau ikut klub renang.
Saat anak bermain sendiri, dia mendapatkan banyak pengalaman yang berharga dan penting untuk proses tumbuh kembannya. Berikut beberapa manfaat anak bermain sendiri:
Apa yang harus Anda lakukan jika anak bermain sendiri di rumah?
Sementara anak main sendiri, Anda tentu bisa memanfaatkan waktu untuk beristirahat atau mengerjakan hal lainnya.
Meski begitu, bukan berarti Anda bisa lepas tangan begitu saja. Sesekali tetap perhatikan kondisi anak yang sedang bermain sendirian.
Anda juga bisa mengawasinya dari jarak yang cukup jauh tetapi memungkinkan Anda untuk tetap sigap menghampirinya ketika dibutuhkan.
Sebelum membiarkan anak bermain sendirian, Anda juga harus lebih dulu menjelaskan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan olehnya.
Sebagai contoh, anak tidak boleh melempar-lempar mainan atau menggunakan perabotan di dalam rumah yang tajam atau mudah rusak sebagai mainan.
Beri tahu kepadanya jika ia mengalami kesulitan, ia harus segera memanggil Anda. Lalu, beri pengertian juga kepada anak untuk membereskan mainannya sendiri.
Jika anak berhasil main sendirian tanpa menimbulkan masalah, misal bisa menyelesaikan permainan sekaligus merapikan kembali mainannya, berilah anak pujian.
Memuji kesuksesan dapat membuat anak merasa puas dengan usahanya sendiri, sehingga termotivasi untuk selalu menjadi lebih baik.
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Halodoc, Jakarta – Sebagai orangtua, ibu perlu mengajak anak bermain, sebab dunia anak adalah dunia bermain. Sesekali ibu juga perlu membiarkan si buah hati bermain sendiri, tapi tetap diawasi supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Para ahli menyarankan anak untuk free play, yaitu bermain tanpa ditemani atau diatur oleh orangtua, serta bebas dari gadget. Membiarkan anak bermain sendiri akan membantunya untuk mengasah imajinasi. Tidak hanya itu, masih banyak lagi manfaat anak bermain sendiri.
“Ini adalah jenis permainan yang membiarkan anak memakai imajinasi dan benda-benda di sekitar mereka, bisa mainan atau kardus bekas. Mereka bisa mengeksplorasi dan bersenang-senang sesuka mereka, tentu dengan batasan yang aman,” kata Liat Hughes Joshi, peneliti dan pakar perkembangan anak. Ia juga mengatakan, anak balita saat ini punya kehidupan yang sibuk. Dimulai dengan mengikuti “kelas bayi” atau ikut klub renang.
Saat anak bermain sendiri, dia mendapatkan banyak pengalaman yang berharga dan penting untuk proses tumbuh kembannya. Berikut beberapa manfaat anak bermain sendiri:
Menemukan minatnya
Dengan bermain sendirian, anak bisa lebih mudah mengetahui minat diri yang dimiliki.
Sangat penting bagi anak untuk bisa mengetahui apa yang dirasa menarik untuk dirinya. Hal ini bisa membantu anak menentukan apa yang ingin ia lakukan pada masa depan.
Sebagai contoh, jika anak sangat senang bermain masak-masakan, mungkin anak akan tertarik untuk menjadi koki atau mendalami keahlian lainnya di bidang yang sama.
Sementara itu, jika anak suka membaca, Anda bisa membantu mengembangkan minat anak pada bidang tersebut, misal dengan menjadi penulis.
Mampu Memecahkan Masalah
Anak akan berusaha untuk memecahkan masalah sendiri saat dibiarkan bermain sendiri. Misalnya, saat anak bermain puzzle. Permainan ini merangsang anak untuk berpikir, memecahkan masalah, dan bertindak supaya puzzle tersebut tersusun lengkap.
Meningkatkan kemampuan anak dalam memecahkan masalah membantu anak untuk mengendalikan diri dan emosi. Anak akan terbiasa untuk berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu dan tidak ceroboh sehingga hal ini menjadi manfaat anak bermain sendiri yang perlu diperhatikan.
Kreativitas dan imajinasinya tinggi
Anak-anak yang secara aktif bermain setiap hari memang biasanya memiliki daya imajinasi yang tinggi. Pada usia anak memang biasanya imajinasi tersebut akan terus terlatih seiring berjalannya waktu, sehingga anak pun dapat menggunakan imajinasinya secara bebas dan mengeksplor banyak hal yang ada di sekitar.
Sama halnya apabila anak tampak lebih senang bermain sendiri karena biasanya kreativitas dan daya imajinasi yang dimilikinya juga akan lebih bebas. Anak jadi tidak mudah terdistraksi saat bermain sendiri, sehingga hal ini membawa dampak yang sangat bagus dalam merangsang perkembangan kognitif dan emosional yang dimilikinya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tablet Termurah untuk Belajar dan Bermain Anak