Memberikan Manfaat yang Ditawarkan
Tidak hanya menggunakan kalimat promosi dengan diskon, jangan lupa untuk menjual manfaat produk yang kamu jual. Tonjolkan manfaat yang ditawarkan dari produk kamu dalam contoh kalimat promosi kreatif. Walaupun begitu, hindari menggunakan kalimat yang terlalu berlebihan. Contoh kalimat promosi kreatif yang mencantumkan manfaat dari produk yang ditawarkan.
Jual dengan harga yang realistis
Agar rumah kamu cepat laku terjual, kamu perlu memasang harga jual yang terjangkau dan realistis.
Dengan begitu, kemungkinan besar calon pembeli akan mempertimbangkan untuk membeli rumah kamu.
Sebelum kamu menentukan harga jual, kamu bisa melakukan riset terlebih dahulu.
Hindari menjual rumah dengan harga yang jauh dari pasaran dan terlalu tinggi karena dapat membuat potensi calon pembeli untuk tertarik dan melakukan pembelian pun menurun.
7 Contoh Iklan Media Cetak beserta Gambar dan Penjelasannya Lengkap!
Memanfaatkan media sosial dan situs jual beli
Kamu bisa memanfaatkan media sosial dan situs jual beli online untuk memasarkan rumah yang ingin dijual.
Salah satu cara untuk melakukan promosi di media sosial misalnya dengan memasang iklan di situs jual beli.
Dengan begitu, kamu pun bisa berinteraksi lebih cepat dengan calon pembeli.
Selain itu, kamu juga bisa menentukan budget sendiri dan waktu tayang serta spesifikasi calon pembeli yang kamu targetkan.
Artikel Terkait 30+ Contoh Kalimat Promosi Agar Cepat Closing :
Menggunakan Diksi yang Sesuai
Setelah menentukan target pasar, gunakanlah diksi yang sesuai dengan target konsumen kamu dalam membuat contoh kalimat promosi kreatif. Apabila target konsumen kamu adalah anak-anak maka gunakanlah contoh kalimat promosi kreatif yang mudah dicerna oleh anak-anak dan terkesan yang menyenangkan. Apabila target konsumen kamu adalah anak remaja hingga orang dewasa menggunakan contoh kalimat promosi kreatif yang kekinian.
Baca juga: Alasan Media Promosi adalah Hal Penting untuk Bisnis
Jasa pengiriman barang tentu perlu melakukan promosi agar jasa yang ditawarkan dapat diketahui oleh masyarakat luas. Promosi ini dilakukan dengan tujuan agar menarik minat masyarakat untuk menggunakan ekspedisi tersebut.
Kata-kata promosi akan sangat bermanfaat bagi kamu yang sedang menjalankan bisnis jasa pengiriman. Saat ini telah banyak bermunculan jasa untuk mengirim barang sehingga kamu perlu membuat kata-kata promosi agar membedakan bisnis milikmu dengan jasa lain.
Memaparkan Pesan Secara Rinci dan Jelas
Kamu juga diperbolehkan untuk menjelaskan manfaat yang diberikan kepada pelanggan dengan rinci dan jelas. Namun tetap usahakan membuatnya menjadi lebih jelas dan juga mudah untuk diingat para calon pelanggan.
Pilih kata-kata tepat sehingga dapat mewakili seluruh fasilitas dari jasa yang kamu tawarkan. Pastikan juga bahwa setiap kalimat tersebut mudah diingat dan membekas di ingatan calon klien. Contoh kata promosi dapat digunakan adalah sebagai berikut.
“Lokasi jualan kamu ada di luar pulau? Biar jasa pengiriman barang dari Kami mengantar sampai tujuan”. Contoh kedua seperti “ekspedisi lain mengirim barang dengan cepat, Lion Parcel akan mengirimkan secara kilat”.
Jelaskan Kandungan Produk
Selain manfaat, Anda juga menjabarkan kandungan atau bahan baku dari produk yang dijual. Hal ini tentu harus disertai dengan bukti nyata. Misalnya “Kandungan susu dalam masker ini, membuat kulitmu lebih putih dan bersinar.”
Jangan pernah mencantumkan kandungan produk secara berlebihan yang bahkan bukan bagian dari komposisi aktualnya. Hal ini bisa menyebabkan konsumen kecewa.
Contoh Kalimat Promosi Kreatif yang Menarik Konsumen
Seperti dijelaskan sebelumnya, promosi kreatif menjadi salah satu kunci untuk memikat konsumen berbelanja. Hal tersebut dimulai dari kalimat promosi yang kreatif.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat promosi kreatif yang meningkatkan ketertarikan konsumen:
Baca juga: Memahami Media Promosi dan Kelebihannya
Contoh Kalimat Promosi Yang Harus Dihindari Saat Closing
Ternyata ada lho kata – kata yang harus kamu hindari agar pelanggan tidak pergi dari proses closing kamu. Teknik menjengkelkan ini disebut Assumptive Selling Question.
Membuat closing yang asumtif bisa jadi rumit. Kamu harus menyampaikan pertanyaan dengan benar agar tidak terlihat agresif. Kamu juga tidak ingin menimbulkan tekanan yang tidak perlu pada prospek kamu, bukan?.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan dan frasa penjualan asumtif untuk membantu kamu mengungkap keberatan tersembunyi.
“Kapan kita harus memulai implementasi?”
Seperti banyak pertanyaan penjualan asumtif, pertanyaan ini agresif karena calon pelanggan tidak akan benar-benar berkomitmen untuk menerapkannya saat permintaan terjadi.
Jika mereka sudah mengambil keputusan, mereka mungkin merespons dengan jangka waktu, dalam hal ini, penjualan dimenangkan. Namun, jika mereka didorong terlalu dini, mereka mungkin memunculkan asumsi, yang akan mengikis kepercayaan yang telah kamu bangun dari waktu ke waktu.
“Kapan saya harus mengirimkan ini?”
Ini agresif dengan cara yang sama seperti di atas. Jika waktunya tepat, kamu akan mendapatkan konfirmasi penjualan. Namun, jika prospek memiliki pertanyaan tambahan, menanyakan tentang pengiriman adalah hal yang kurang tepat..
“Apakah kamu memilih [barang X] atau [barang Y]?“
Ini mungkin salah satu pertanyaan penjualan asumtif yang lebih baik yang dapat Kamu ajukan, ini membantu mengukur komitmen yang akan mereka buat. Dalam skenario yang sempurna, mereka akan closing saat kamu memintanya. Namun, paling buruk, calon pelanggan mungkin tidak menerima pertanyaan dengan baik jika mereka masih memeriksa produk atau layanan kamu.
“Kirimi saya [X informasi keuangan] dan saya akan menyiapkan dokumennya sekarang.”
Yang ini mungkin yang terburuk dalam daftar. Jika mereka siap untuk membeli, mereka mungkin memberikan informasi mereka. Namun, jika mereka belum siap untuk membuat keputusan pembelian pada saat itu, mereka ditempatkan pada posisi yang tidak nyaman untuk menjelaskan kepada kamu mengapa mereka tidak ingin menyerahkan informasi sensitif.
“Kepada siapa saya harus membuat faktur?”
Mungkin lebih lembut dari yang di atas, tetapi situasi yang sama berlaku.
“Apakah kamu ingin [barang lain] ini juga?”
Dalam skenario ini, prospek belum berkomitmen untuk membeli sama sekali, apalagi kamu tawari yang lainnya.
Teknik penjualan asumtif membuat kamu terlihat memaksa dan mementingkan diri sendiri, yang bukan merupakan kesan terbaik untuk diberikan saat memulai kemitraan bisnis.
Baca juga : Customer Retention : Strategi Pengusaha Pertahankan Pelanggan
Itulah beberapa kalimat promosi atau kata kata untuk meyakinkan konsumen saat melakukan closing.