Buat faktur secara teratur dan akurat
Tidak peduli seberapa sibuknya semua orang di perusahaan Anda — jika faktur tidak keluar tepat waktu, maka uang juga tidak akan masuk tepat waktu.
Software akuntansi seperti Kledo dapat membantu Anda mengotomatiskan proses pembuatan, pencatatan, sampai pengiriman faktur secara lebi mudah dan dapat mencegah kesalahan seperti penagihan ganda.
Anda juga bisa mencoba menggunakan Kledo secara gratis selama 14 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:
Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Rumusnya
Langkah 1: Menghitung Rata – Rata Piutang :
Piutang Rata-rata = (Piutang Awal + Piutang Akhir) / 2
Piutang Rata-rata = (Rp.5,5M + 5M) / 2
Piutang Rata-rata = Rp. 5,25M
Pengertian Account Receivable Turnover
Account receivable turnover atau rasio perputaran piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif sebuah perusahaan dalam menagih piutangnya, atau dengan kata lain, seberapa sering piutang usaha dapat dikonversi menjadi kas dalam periode tertentu, misalnya, bulanan, triwulanan, atau tahunan.
Rasio ini digunakan dalam evaluasi laporan keuangan perusahaan untuk menilai seberapa efisien perusahaan mengelola piutang. Artinya, rasio perputaran piutang menghitung berapa kali perusahaan menagih piutang (rata-rata) sepanjang tahun.
Baca Juga: Account Receivable Staff: Pengertian dan Tugasnya di Perusahaan
Penjualan kredit bersih
Penjualan kredit bersih adalah penjualan yang Anda kumpulkan uangnya di kemudian hari. Mereka adalah penjualan tanpa pengembalian dan penjualan yang dikembalikan. Rumus penjualan kredit bersih adalah sebagai berikut:
Penjualan kredit bersih = penjualan kredit kotor – pengembalian
Rasio perputaran piutang menggunakan penjualan kredit bersih daripada penjualan tunai, karena penjualan tunai tidak menghasilkan piutang.
Oleh karena itu, dalam menggunakan penjualan kredit bersih, Anda lebih dapat menentukan efisiensi suatu perusahaan.
Anda biasanya dapat menemukan penjualan kredit bersih pada laporan laba rugi perusahaan Anda untuk periode yang Anda tinjau.
Cara Menghitung Accounts Receivable Turnover Ratio
Untuk menghitung perputaran piutang, Anda perlu menggunakan data yang benar dan mengikuti serangkaian langkah yang benar.
Melakukannya memastikan perhitungan yang akurat dan memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang bisnis Anda.
Gunakan langkah-langkah ini untuk menghitung perputaran piutang:
Sebelum Anda menghitung rasio perputaran piutang, tinjau neraca Anda. Catat piutang Anda untuk awal dan akhir periode yang Anda gunakan, penjualan kredit kotor dan pengembalian Anda.
Anda memerlukan informasi ini untuk menghitung dua angka dalam rasio perputaran: penjualan kredit bersih dan piutang usaha rata-rata.
Pengertian Accounts Receivable (AR) Turnover Ratio?
Accounts receivable turnover ratio atau rasio perputaran piutang, digunakan dalam akuntansi bisnis untuk mengukur seberapa baik perusahaan mengelola kredit yang mereka berikan kepada pelanggan mereka dengan mengevaluasi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menagih hutang selama periode akuntansi.
Misalnya, ABC Company memasok umpan ikan ke toko-toko di dermaga dan marina di seluruh Jakarta. Perusahaan menagih setiap toko sebulan sekali.
Ketentuan pembayaran sama untuk setiap pelanggan: net30, artinya pembayaran jatuh tempo tiga puluh hari setelah tanggal faktur.
Beberapa pelanggan perusahaan membayar tepat waktu sesuai kesepakatan, tetapi beberapa membayar terlambat. Beberapa mungkin keluar dari bisnis dan tidak membayar ABC Company sama sekali, yang akan mengakibatkan kredit macet.
Sebagai perbandingan, perusahaan TV Kabel LookeeLou memberikan TV kabel, internet dan layanan telepon VoIP kepada konsumen. Semua pelanggan ditagih sebulan sebelum pengiriman layanan, sehingga mencegah pelanggan menerima layanan tanpa membayar tagihan.
Dengan kata lain, piutangnya lebih terlindungi karena layanan dapat diputuskan sebelum kredit lebih lanjut diberikan kepada pelanggan.
Dalam kedua kasus tersebut, rasio perputaran piutang menunjukkan rata-rata berapa lama waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk membayar, dan informasi tersebut mengungkapkan banyak hal tentang seberapa stabil perusahaan secara finansial dan seberapa baik arus kasnya dikelola.
Jadi secara sederhana, rasio ini mempertimbangkan saldo piutang organisasi dan akun piutang untuk menentukan keadaan arus kasnya.
Jika perputaran piutang perusahaan tidak terkendali dan tidak dikelola untuk waktu yang lama, itu bisa berarti bahwa mereka gagal menagih pelanggan secara teratur dan akurat atau mengingatkan mereka tentang uang yang terutang.
Ini akan menempatkan bisnis pada risiko tidak menerima uang hasil jerih payah mereka pada waktu yang tepat untuk produk atau layanan yang mereka berikan, yang jelas dapat menyebabkan masalah keuangan yang lebih besar.
Memastikan perusahaan Anda mengumpulkan uang yang terutang bermanfaat untuk keterlibatan keuangan internal dan eksternal.
Meskipun rasio perputaran piutang sebagian besar kontekstual, karena bervariasi tergantung pada industri, rasio yang lebih tinggi biasanya membuat kesan yang lebih baik pada calon investor atau lembaga keuangan yang memasok pinjaman.
Jadi mempraktikkan penagihan utang yang baik akan berpegaruh dalam pendapatan piutang secara langsung memengaruhi laba organisasi.
Baca juga: Apa itu Rasio Perputaran Modal Kerja? Berikut Pembahasan Lengkapnya
Langkah 2: Bagi Penjualan Kredit Bersih dengan Piutang Rata-Rata
Rasio Perputaran Piutang = Rp. 10M / Rp. 5,25M
Rasio Perputaran Piutang = 1,9x atau 190%
Latest posts by paperblog
Dalam bisnis, pengelolaan akuntansi keuangan adalah salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan perusahaan. Salah satu aspek penting dalam manajemen keuangan adalah pengelolaan account receivable turnover atau piutang usaha. Piutang usaha ini muncul ketika perusahaan melakukan penjualan barang atau jasa secara kredit.
Dengan demikian, pemahaman yang mendalam tentang piutang usaha, bagaimana cara menghitungnya, serta strategi efektif dalam mengelolanya, menjadi aspek yang diperlukan perusahaan agar bisa mengoptimalkan kondisi keuangan. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut definisi dan cara menghitung turnover AR, serta tips efektif dalam mengelolanya.
Apa yang dapat diberitahukan oleh rasio piutang usaha kepada Anda?
Rasio piutang usaha adalah indikator kemampuan perusahaan untuk secara efisien mengumpulkan piutang dan tingkat di mana pelanggan mereka melunasi hutang mereka.
Meskipun jumlahnya bervariasi antar industri, rasio yang lebih tinggi seringkali lebih disukai karena menunjukkan perputaran yang lebih cepat dan arus kas yang lebih sehat. Bisnis yang dibayar lebih cepat cenderung berada dalam posisi keuangan yang lebih baik.
Baca juga: 5 Komponen Laporan Keuangan yang Harus Anda Ketahui
Piutang usaha rata-rata
Piutang usaha rata-rata adalah jumlah piutang usaha awal dan akhir perusahaan selama periode tertentu, dibagi dua.
Misalnya, jika Anda menghitungan dalam interval waktu satu bulan, Anda akan mengambil jumlah piutang perusahaan pada awal bulan dan akhir bulan dan membagi angka ini dengan dua untuk mendapatkan rata-rata. Berikut adalah rumus untuk piutang rata-rata:
Piutang rata-rata = (Saldo awal piutang + saldo akhir piutang) / 2
Baca juga: Struktur Biaya: Pengertian, Komponen, Jenis, dan Cara Analisisnya
Pengertian Account Receivable
Account receivable dalam akuntansi manajemen adalah jumlah uang yang belum dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan setelah membeli barang atau jasa. Piutang ini tercatat dalam neraca saldo keuangan perusahaan sebagai aset karena menjadi jumlah uang yang akan diterima di masa depan.
Lalu mengapa ini bisa terjadi? Umumnya karena metode penjualan berupa kredit, di mana perusahaan memperbolehkan pelanggan untuk membayar di kemudian hari. Biasanya dalam jangka waktu 30, 60, atau 90 hari. Penilaian piutang usaha ini harus dilakukan secara akurat dan realistis karena ada kemungkinan tidak dibayarnya utang oleh pelanggan yang dikenal sebagai “piutang tak tertagih” atau “kerugian piutang”.
Dalam akuntansi manajemen, pengelolaan account receivable sangat penting karena berkaitan langsung dengan likuiditas dan cash flow perusahaan. Ini bisa dilakukan dengan pemantauan yang teliti pada periode kredit dan penagihan piutang. Selain itu, Anda juga perlu menetapkan kebijakan kredit yang sesuai, mengevaluasi kelayakan kredit pelanggan, dan melakukan tindakan penagihan yang efisien.
Dengan adanya penagihan piutang yang tepat waktu, maka perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk operasional. Selain itu, analisis pada aspek ini juga penting untuk mengidentifikasi tren pembayaran pelanggan dan mengantisipasi jika terjadi masalah likuiditas. Dari sini bisa disimpulkan, pengelolaan piutang usaha yang baik adalah komponen penting dalam strategi keuangan yang sehat dan efektif untuk bisnis jenis apa pun.