Lirik Lagu Mars Bawaslu, Tebarkan Semangat Pemilu 2024
Berikut lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa, Selasa (23/1/2024).
Sejarah Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Terkait dengan lagu Satu Nusa Satu Bangsa ternyata juga disebutkan dalam naskah Sumpah Pemuda. Adapun naskah Sumpah Pemuda yang dijabarkan dalam buku 'Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI' yang disusun oleh Dr Abdurakhman, SS, MHum dan Arif Pradono, SS, MIKom:
- Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.- Kedua: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.- Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Hal ini menunjukkan lagu ini memiliki sejarah yang berkaitan erat dengan Sumpah Pemuda. Senada dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Indonesia Pusaka' karya Dr Sopan Adrianto, SE, MPd, kandungan lagu Satu Nusa Satu Bangsa sangat kental dengan peristiwa Sumpah Pemuda.
Sebagai informasi, peristiwa Sumpah Pemuda terjadi pada 28 Oktober 1928. Melalui ikrar Sumpah Pemuda, para pemuda pada saat itu menyatakan bahwa mereka berasal dari satu bangsa yang sama yaitu bangsa Indonesia, satu bahasa yang sama yaitu bahasa Indonesia, dan bertumpah darah yang sama yaitu tanah air Indonesia.
Sejarah Hidup L. Manik: Pencipta Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Liberty Manik dilahirkan di Dairi, Sumatera Utara, tanggal 21 November 1924, dengan nama asli Raja Tiang Manik. Anak dari pasangan Patiham Manik dan Solat br. Situmorang ini menuntaskan pendidikan dasarnya di Hollandsch Inlandsche School (HIS) di kampung halamannya.
"Sejak kecil, ia (L. Manik) sudah pandai menyanyi, main suling dan kecapi," kata salah satu ahli waris L. Manik, R. Situngkir, dikutip dari website Universitas Negeri Medan (Unimed) dalam artikel berjudul "Mengungkap Peran Komponis Nasional Liberty Manik dalam Mentransnarasikan 500-an Naskah Batak" (21 Juli 2019).
L. Manik kemudian merantau ke Jawa untuk melanjutkan pendidikan di sekolah keguruan untuk bumiputera yakni Hollandsche Indische Kweekschool (HIK) di Muntilan, Magelang, sekarang termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah, tidak jauh dari Yogyakarta.
Dari sekolah inilah L. Manik semakin mendalami musik. Di HIK Muntilan, kegiatan seni musik menjadi ekstrakulikuler wajib. Di sekolah ini pula, ia berkenalan dengan sejumlah tokoh yang kelak juga menjadi musisi nasional seperti Cornel Simanjuntak dan Alfred Simanjuntak.
L. Manik sempat bekerja sebagai pemain biola dan penyanyi radio di Semarang pada masa pendudukan Jepang yang mengambil-alih Indonesia dari Belanda sejak tahun 1942. Setelah Indonesia merdeka pada 1945, L. Manik pindah ke Yogyakarta.
Selain melanjutkan studi, di Yogyakarta L. Manik juga membentuk kelompok paduan suara. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa yang diciptakan pada 1947 disebarluaskan oleh kelompok paduan suara yang diberi nama Koor Lagu-lagu Tanah Air ini.
Tahun 1949, L. Manik ke Jakarta untuk bekerja di Majalah Arena yang dipimpin oleh Umar Ismail. Ia kemudian pulang ke Sumatera Utara pada 1951 dan sempat aktif di kelompik paduan suara RRI Medan.
L. Manik mendapatkan beasiswa untuk mendalami seni musik di Belanda pada 1954. Tahun 1959, ia kembali memperoleh beasiswa, kali ini dari Freie Universitat di Jerman dan lulus dengan meraih cum laude pada 1968.
Kembali ke tanah air pada 1967, L. Manik memilih bermukim di Yogyakarta dan mengajar di Institut Seni Indonesia (ISI). Sang musisi jenius ini wafat di Yogyakarta pada 16 September 1993 dan dikebumikan di kompleks pemakaman seniman di Imogiri, Bantul.
Pencipta Lagu Satu Nusa Satu Banga
Lantas siapakah pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa? Sosok tersebut adalah L. Manik. Pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa adalah L. Manik yang memiliki nama asli Liberty Manik. Menurut buku 'Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer' yang disusun oleh Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, L. Manik lahir di Sidikalang, Sumatera Utara pada tanggal 21 November 1924.
Sebagai sosok yang berkecimpung di dunia musik, L.Manik sempat menekuni sejumlah profesi. Sebut saja misalnya penyanyi, pemain biola, pencipta lagu, hingga penyiar radio RRI Jogja. Bahkan L. Manik sempat menjadi pengajar musik di Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja. Bukan hanya di bidang musik, L. Manik juga menekuni bidang lain. Ia juga memiliki ketertarikan menjadi penulis buku hingga jurnalis majalah.
Selain menciptakan lagu nasional Satu Nusa Satu Bangsa, L. Manik dikenal juga sebagai pencipta salah satu lagu anak-anak yang populer. Lagu tersebut bertajuk Desaku yang Kucinta.
Nah, itulah tadi lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa beserta chord, makna, sejarah, hingga sosok pencipta di baliknya. Semoga informasi ini bermanfaat.
tirto.id - Bagaimana lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan siapa penciptanya?
Indonesia memiliki banyak lagu nasional yang memiliki arti dan lirik makna yang mendalam. Salah satu lagu wajib nasional adalah Satu Nusa Satu Bangsa. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa diciptakan oleh Liberty Manik alias L. Manik yang turut mewarnai sejarah perjuangan rakyat Indonesia.
Dikutip dari Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer (2017) karya Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, lagu wajib nasional mempunyai ciri khas dari penciptanya. Lirik lagu wajib nasional bertujuan untuk menanamkan sikap cinta tanah air dan bangsa, heroisme, patriotisme, dan nasionalisme serta rela mengorbankan jiwa dan raga demi kelangsungan hidup bangsa.
Lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa seakan terkait dengan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Teks Sumpah Pemuda menyatakan bahwa pemuda dan pemudi Indonesia mengaku: berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa persatuan yang satu, Indonesia.
Meskipun begitu, lagu Satu Nusa Satu Bangsa ternyata diciptakan jauh setelah Sumpah Pemuda, tepatnya dua tahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yakni pada 1947. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa pertama kali diperdengarkan untuk umum melalui radio.
Pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa adalah Liberty Manik alias L. Manik. Tokoh musisi nasional yang pernah bekerja sebagai penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) di Yogyakarta ini menciptakan lagu tersebut pada 1947.
Dukung Ganjar-Mahfud, SLANK Bikin Lagu Spesial
Tanah airPasti JayaUntuk selama-lamanya
Indonesia pusakaIndonesia tercintaNusa bangsaDan bahasaKita bela bersama
Chord Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Biasanya chord lagu diperlukan bagi seseorang yang ingin memainkan alat musik tertentu sebagai pengiringnya. Masih merujuk pada buku yang sama, berikut chord lagu Satu Nusa Satu Bangsa:
C F C D7 G7Satu nusa satu bangsa satu bahasa kitaC F C G7 CTanah air pasti jaya untuk s'lama-lamanyaDm G7 F C F G7Indonesia pusaka Indonesia tercintaC F C G7 CNusa bangsa dan bahasa kita bela bersama
Makna lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Dikutip dari buku 20 Koleksi Unggulan Museum Musik Indonesia Edisi Revisi, pengalaman akan peristiwa-peristiwa pasca-kemerdekaan mendorong L. Manik menciptakan lagu Satu Nusa Satu Bangsa pada 1947 di suatu tempat di samping Kraton Yogyakarta.
Lagu ini bermaksud memberikan semangat kepada rakyat Indonesia sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan saat Belanda menyerang dan merebut kembali wilayah Indonesia pada 1947.
Ditambahkan buku Pintar SD Kelas 3, Satu Nusa Satu Bangsa memiliki makna yang penting bagi bangsa Indonesia. Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang merupakan satu kesatuan wilayah. Setiap warga negara di Indonesia harus mengakui bahwa tanah airnya adalah satu, tanah air Indonesia.
Selain itu, negara Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, meski berbeda suku bangsa, rakyat Indonesia adalah satu bangsa yakni bangsa Indonesia.
Dari lirik 'satu nusa satu bangsa satu bahasa kita', tersimpan makna bahwa Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meski memiliki bahasa daerahnya masing-masing.
Melalui lirik 'tanah air pasti jaya untuk selama-lamanya', L. Manik mengajak masyarakat Indonesia bersatu dan mempertahankan kemerdekaan dan tersimpan makna persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kejayaan bangsa Indonesia.
Pada penggalan 'Indonesia pusaka Indonesia tercinta nusa bangsa dan bahasa, kita bela bersama' juga mengandung makna yang tak kalah mendalam, yaitu kekayaan yang dimiliki Indonesia merupakan harta paling berharga bagi seluruh rakyat Indonesia.
Demikian lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa dan maknanya, sebuah lagu nasional untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk mencapai dan mempertahankan kemerdekaan.
Selain itu, di dalam lagu ini juga tersimpan makna persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kejayaan bangsa Indonesia.
Lagu Satu Nusa Satu Bangsa menjadi salah satu lagu nasional yang kerap dinyanyikan pada saat dilaksanakannya upacara bendera. Berikut akan dipaparkan lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa beserta chord, makna, sejarah, dan sosok penciptanya di balik lagu nasional tersebut.
Selama ini lagu Satu Nusa Satu Bangsa menjadi salah satu lagu nasional yang populer dan bagi sebagian orang mungkin sudah mengenalnya sejak duduk di bangku sekolah. Bukan hanya itu saja, lagu ini juga kerap dinyanyikan pada saat upacara bendera hari Senin maupun berbagai hari besar nasional yang lain. Sebut saja Sumpah Pemuda, Hari Kemerdekaan, hingga Hari Kebangkitan Nasional.
Sebagai lagu yang populer dinyanyikan saat upacara bendera, Satu Nusa Satu Bangsa menyimpan sejarah dan makna yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia. Bahkan penciptaan lagu ini berkaitan dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, bagi detikers yang penasaran ingin mengetahui detail informasi seputar lagu Satu Nusa Satu Bangsa, detikJateng sudah merangkum informasinya secara lengkap. Temukan lirik, chord, makna, sejarah, hingga pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa melalui paparan berikut.
Makna Lagu Safe Inside - James Arthur, Lengkap dengan Lirik dan Terjemahan
Demikianlah informasi mengenai lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa beserta pencipta dan maknanya. Semoga bermanfaat!
Editor: Komaruddin Bagja
From Wikipedia, the free encyclopedia
Single by Liberty Manik (Writer)
Instrument of Satu Nusa Satu Bangsa
Satu Nusa Satu Bangsa (transl. One Native Land, One Nation) is an Indonesian national song created by Liberty Manik, and the song was first played via radio broadcasts in 1947.[1][2]
Satu nusa Satu bangsa Satu bahasa kita
Tanah air Pasti jaya Untuk s'lama-lamanya
Reff : Indonesia pusaka Indonesia tercinta Nusa bangsa Dan Bahasa Kita bela bersama
One Native Land One Nation Our language is one
The Motherland Will be Glorious For Forever and ever
Reff : The Sacred Indonesia The Beloved Indonesia Native land, nation and language We will support it together
"Satu Nusa Satu Bangsa" is performed andante moderato in 44 time.
Pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa adalah Liberty Manik yang merupakan putra daerah Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang lahir pada 21 November 1924 di Desa Huta Manik, Kecamatan Sumbul Pegagan. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa sendiri sudah akrab di telinga rakyat Indonesia karena liriknya sederhana, tetapi mengandung arti nasionalisme yang mendalam.
Liberty Manik memiliki tiga saudara perempuan kandung, yaitu Sukut Manik, Jamu Manik, dan Harap. Ayahnya bernama Patiham Manik dan Ibunya bernama Solat Situmorang. Liberty Manik lahir dari keluarga yang berstatus sosial baik. Patiham Manik menjabat sebagai Kepala Kampung Huta Manik.
Sesudah menyelesaikan pendidikannya di HIS Sidikalang pada 1940, Liberty melanjutkan sekolah ke Pulau Jawa. Setelah lulus seleksi masuk HIK Muntilan, ia berangkat ke Jawa menggunakan kapal laut yang kemudian bertemu dengan Cornel Simanjuntak atau yang lebih dikenal C Simanjuntak.
Cornel Simanjuntak telah belajar satu tahun lebih dulu di HIK Muntilan. HIK Xaverius College Muntilan merupakan sekolah pendidikan guru yang menempatkan musik sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler dan pokok kegiatan pembelajaran siswa. Kedatangan Jepang ke Indonesia pada 1942 menyebabkan sekolah HIK Muntilan terpaksa ditutup karena guru-guru yang berkebangsaan Belanda harus pulang untuk menghindari ancaman Jepang.
Hal tersebut menyebabkan siswa-siswa tidak bisa melanjutkan sekolah dan tidak bisa pulang kampung apalagi bagi siswa-siswa perantau. Liberty Manik kemudian bekerja sebagai penyanyi dan pemain biola di siaran Radio Semarang. Sedangkan kawannya, Cornel Simanjuntak memilih untuk menjadi guru sekolah dasar di Magelang.
Munculnya para pemusik daerah di Tapanuli ke Jawa yang menjadi pusat pemerintahan memberikan warna tersendiri bagi dunia musik nasional. Para musisi tersebut diantaranya, Cornel Simanjuntak, Amir Pasaribu, J A Dungga, Binsar Sitompul, W Lumban Tobing dan Liberty Manik.
Mereka adalah musisi yang memiliki latar belakang pengetahuan musik gereja misionaris Jerman yang handal. Para pemusik ini beranggapan bahwa musik nasional tidak boleh dibangun di atas budaya musik Jawa saja, musik diatonis lebih terbuka bagi umum di lapisan masyarakat dengan berbagai kebhinekaannya.
Liberty Manik adalah doktor pertama bidang musik di Indonesia yang lulus dengan predikat Magna cum laude dari Freie Universitat Berlin, Jerman. Beliau mendapat penghormatan Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie pada 1999 pada saat penobatannya sebagai Guru Musik.
Liberty Manik meninggal dunia di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada 1993 setelah beberapa hari menjalani perawatan akibat pendarahan usus. Setelah digelar upacara adat Batak pada 17 September 1993 di kediamannya Melati Glondong, Jalan Magelang, Yogyakarta, jenazahnya disemayamkan di Aula Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Ia dimakamkan di Taman Makam Seniman Imogiri, Bantul.
Semasa hidup, Liberty Manik menciptakan enam lagu, yaitu Satu Nusa Satu Bangsa, Desaku Yang Kucinta, Pantai Sepi, Di Laut, Tamanku dan Negara Jaya. Ia juga aktif menerjemahkan lagu-lagu rohani rakyat daerah Simalungun, Pakpak dan Karo serta lagu rohani yang berasal dari Eropa.
Liberty Manik juga seorang filolog atau ahli bahasa kuno yang banyak mentranslasi teks yang ditulis dalam aksara Batak. Pemerintah Jerman sering menggunakan jasanya untuk keperluan pengarsipan di negara tersebut. Berkat Liberty, kini ada setidaknya 500 arsip teks Batak Jerman, sekitar 100 arsip berada di Indonesia. Liberty Manik juga rajin mendokumentasikan musik gondang yang juga menjadi bagian dari arsip Batak yang dimiliki Jerman.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Satu Nusa Satu Bangsa adalah lagu nasional Indonesia yang diciptakan oleh Liberty Manik di Semarang. Lagu ini kemudian pertama kali diperdengarkan ke publik melalui siaran Radio Republik Indonesia di Yogyakarta pada tahun 1947.[1]
"Satu Nusa Satu Bangsa" dirilis pada tahun 1947.[2] Dalam menciptakan lagu ini, Liberty Manik terinspirasi dari semangat Sumpah Pemuda dengan merujuk pada tiga inti dari Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa (satu tanah air), satu bangsa, dan satu bahasa. Lagu ini berisi ajakan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga dan membela identitas bangsa Indonesia.[3][4]
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Makna Lagu Satu Nusa Satu Bangsa
Lantas seperti apa makna di balik lagu Satu Nusa Satu Bangsa? Sebagai salah satu lagu nasional, lirik-lirik dalam lagu ini memiliki arti yang sangat mendalam. Seperti disampaikan dalam buku 'Tematik 5I Benda-benda di Sekitar: Kurikulum 2013 Revisi 2016' yang disusun oleh Ristu Prastiwi dan Supriyadi, lagu Satu Nusa Satu Bangsa memiliki makna yang berkaitan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Satu nusa dapat dimaknai sebagai bangsa Indonesia yang mengaku bertanah air satu yaitu tanah air Indonesia. Meskipun nusa adalah pulau, tetapi pengertiannya bisa lebih luas lagi yaitu mencakup tanah air atau tanah tempat tinggal bagi bangsa Indonesia.
Disampaikan bahwa bangsa Indonesia memanglah tersebar di berbagai pulau dan juga wilayah di Indonesia, tetapi pada dasarnya mereka tetap berasal dari satu tanah air yang sama yaitu Indonesia. Hal inilah yang membuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika sangat erat kaitannya dengan lagu ini.
Sementara itu mengenai makna satu bangsa adalah bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Tak hanya berbeda suku, masyarakat di Indonesia juga berasal dari latar belakang budaya hingga adat istiadat yang berbeda. Walaupun begitu, mereka tetaplah satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.
Lirik Lagu Satu Nusa Satu Bangsa Karya L. Manik
Lirik Lagu Satu Nusa Satu Bangsa Karya L. Manik
Berikut ini lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa karya L. Manik:
Satu Nusa Satu Bangsa
Lagu wajib nasional adalah sebuah lagu yang mana setiap lirik berisikan peristiwa-peristiwa sejarah kemerdekaan Indonesia dimulai dari hari kemerdekaan Indonesia, lagu tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia hingga lagu yang memuji perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan.
Lagu wajib nasional juga disebut lagu perjuangan. Menurut Desternelli, dkk (2017), lagu wajib nasional adalah lagu berbahasa yang syairnya berisi aspek kehidupan bangsa Indonesia. Penciptaan lagu wajib nasional di latar belakangi masa perjuangan dan masa kemerdekaan bangsa Indonesia.
Syair lagu wajib nasional mencerminkan masa sebelum dan sesudah perang kemerdekaaan, jiwa patriot dan kebangsaan yang terungkap lewat syair-syair lagunya terasa sangat menonjol sehingga memberi pengaruh positif bagi semangat rakyat dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.
Melalui Intsruksi Menteri Muda Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan yang diterbitkan oleh Balai Pustaka tahun 1963 telah ditetapkan tujuh buah lagu perjuangan sebagai lagu wajib nasional yaitu:
1. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ciptaan W.R. Supratman;
2. Lagu Bagimu Negeri ciptaan Kusbini;
3. Lagu Maju tak Gentar ciptaan Cornel Simanjuntak;
4. Lagu Halo-halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki;
5. Lagu Rayuan Pulau Kelapa ciptaan Ismail Marzuki;
6. Berkibarlah Benderaku ciptaan Bintang Sudibyo;
7. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa ciptaan L. Manik.
Lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa perlu diketahui. Lagu Satu Nusa Satu Bangsa memiliki sejarah berkaitan erat dengan Ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Satu Nusa Satu Bangsa termasuk lagu nasional yang kerap dinyanyikan saat acara hari besar nasional, seperti di Upacara Sumpah Pemuda.
Dalam Pedoman Pelaksanaan Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-94 Tahun 2022, lagu Satu Nusa Satu Bangsa tidak absen dalam susunan Upacara Hari Sumpah Pemuda 2022 yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2022.
Lantas, bagaimana lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa? Siapa pencipta lagu Satu Nusa Satu Bangsa? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagu Satu Nusa Satu Bangsa adalah salah satu lagu nasional Indonesia. Sebagai lagu nasional, lagu Satu Nusa Satu Bangsa sering kali dinyanyikan saat acara ari besar nasional, seperti pada Upacara Hari Sumpah Pemuda.
Seperti dikutip dari buku 'Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer' oleh Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, berikut ini lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa.
Lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa:
Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa KitaTanah Air Pasti Jaya Pasti Jaya Untuk Slama-lamanyaIndonesia Pusaka Indonesia TercintaNusa Bangsa dan Bahasa Kita Bela Bersama